N.G.Pemecutan |
Bandel Itu Harus
---------------------
Dalam
pameran tersebut juga diikuti oleh salah seorang wartawan dari Amerika.
Wartawan itu, berhasil mewawancari Ngurah Pemecutan karena tertarik dengan
hasil lukisan yang unik dan tidak biasa seperti lukisan lainnya.
Sebulan
kemudian. Naaahhh..ini yang membuat Ngurah meneteskan air mata. pasalnya,
segala perjuangannya menemukan jalan. Lukisannya pertamak ali diakui oleh
konsul Amerika Serikat, John Joseph Ering, datang ke Bali membawa terbitan
Amerika-Majalah Horison yang memuat lukisannya satu halaman penuh.
“Lukisan
kepala penari jauk atau penari topeng termuat disana. Satu halaman. Wakrtu saya
melihat majalah itu dan lukisan saya itu. Air mata menetes. Ternyata saya
bisa,” kilahnya mengenang masa lalu. Menerawang jauh kebelakang, merengkuh
relung-relung sejrah perjalanan hidupnya.
Lacurnya,
John Ering meminta Ngurah Pemecutan melakukan pemaran tunggal di Surabaya,
tahun 1969 dengan membawa 30 hasil lukisannyaa. John Ering berpesan kepada
Ngurah Pemecutan agar tetap bandel. Bandel dalam melukis dengan ujung jari.
bukan hanya itu, dua minggu sepulang pameran dia kedatangan lagi orang italya.
“Lorena Lukacini namanya. Dia datang untuk membeli lukisan saya. Sama seperti
John Ering. Lukacini berpesan, ujung jari harus tetap bandel. Karena belum ada
lukisan menggunakan ujung jari,” katanya sembari mengucap terimakasih kepada
Lukacini pasalnya sempoat dikirimi alat melukis dari Italy.
lukisan sidik jari |
Nama
Ngurah Pemecutan semakin terkenal lewat lukisannya. Karena itu tadi. Memiliki ciri
khas. Ciri khas lukisan hasil goresan ujung jarinya. Pengakuanpun datang dari
dalam negeri. Tahun 1988 ketika dirinya mewakili sanggar Kamboja mengikuti
pameran di Balai Budaya Jakarta, seorang yang belakangan diketahui sebagai
Menteri Pendidikan Nasional ke 20, Menteri Pendidikan Nasional Indonesia yang
ke 20 bernama Wiranto Arismunandar, mantan rektor ITB, yang menjadi menteri
menyambangi dirinya.
“Tiba-tiba
seseorang turun dari mobil sedan. Kebetulan saya sedang berada di depan gedung
ketika orang itu bertanya untuk bertemu dengan pelukis Ngurah Pemecutan dari
Bali. Kebetulan dia bertanya pada saya sendiri. Kami dua masuk kedalam untuk
melihat lukisan saya. Orang itu mellihat-lihat lukisan saya. Lalu dia pesan.
Ngurah, kamu harus tetap bandel ya. Lukisan seperti ini belum ada yang punya.
Kamu harus tetap bandel. Bandel terus. Jangan berhenti,” tuttur Ngurah
meniruhkan pernyataan Arismunandar yang juga kakak kandung Wismoyo
Arismunandar, mantan Ketua Koni.
Saat
ini Ngurah Pemecutan sudah menghasilkan lebih dari 600 lukisan dengan berbagai
objek yang dipajang di Museum Sidik Jari, Jalan Hayam Wuruk 175 Denpasar.
Bahwa
ilmu melukis milik Ngurah Pemecutan bukan hanya miliknya sendiri. Milik semua
orang, karna setiap manusia memiliki ujung jari. Tentukan arah hidupmu berawal
dari ujung jari. Disanalah engkau menemukan arti guratan hidup, termasuk
pembaca blog ini. So, jangan sia-siakan ujung jarimu, walau kotor sekalipun. (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
katakan yang sejujurnya apa yang engkau pikirkan tentang tulisan ini