Rabu, 28 Agustus 2013

DAN JEMARI RENTAH ITU TERUS MENARI (3)

N.G.Pemecutan

Bandel Itu Harus

--------------------- 

Dalam pameran tersebut juga diikuti oleh salah seorang wartawan dari Amerika. Wartawan itu, berhasil mewawancari Ngurah Pemecutan karena tertarik dengan hasil lukisan yang unik dan tidak biasa seperti lukisan lainnya. 

Sebulan kemudian. Naaahhh..ini yang membuat Ngurah meneteskan air mata. pasalnya, segala perjuangannya menemukan jalan. Lukisannya pertamak ali diakui oleh konsul Amerika Serikat, John Joseph Ering, datang ke Bali membawa terbitan Amerika-Majalah Horison yang memuat lukisannya satu halaman penuh. 

“Lukisan kepala penari jauk atau penari topeng termuat disana. Satu halaman. Wakrtu saya melihat majalah itu dan lukisan saya itu. Air mata menetes. Ternyata saya bisa,” kilahnya mengenang masa lalu. Menerawang jauh kebelakang, merengkuh relung-relung sejrah perjalanan hidupnya. 

Lacurnya, John Ering meminta Ngurah Pemecutan melakukan pemaran tunggal di Surabaya, tahun 1969 dengan membawa 30 hasil lukisannyaa. John Ering berpesan kepada Ngurah Pemecutan agar tetap bandel. Bandel dalam melukis dengan ujung jari. bukan hanya itu, dua minggu sepulang pameran dia kedatangan lagi orang italya. “Lorena Lukacini namanya. Dia datang untuk membeli lukisan saya. Sama seperti John Ering. Lukacini berpesan, ujung jari harus tetap bandel. Karena belum ada lukisan menggunakan ujung jari,” katanya sembari mengucap terimakasih kepada Lukacini pasalnya sempoat dikirimi alat melukis dari Italy.

lukisan sidik jari
Nama Ngurah Pemecutan semakin terkenal lewat lukisannya. Karena itu tadi. Memiliki ciri khas. Ciri khas lukisan hasil goresan ujung jarinya. Pengakuanpun datang dari dalam negeri. Tahun 1988 ketika dirinya mewakili sanggar Kamboja mengikuti pameran di Balai Budaya Jakarta, seorang yang belakangan diketahui sebagai Menteri Pendidikan Nasional ke 20, Menteri Pendidikan Nasional Indonesia yang ke 20 bernama Wiranto Arismunandar, mantan rektor ITB, yang menjadi menteri menyambangi dirinya. 
“Tiba-tiba seseorang turun dari mobil sedan. Kebetulan saya sedang berada di depan gedung ketika orang itu bertanya untuk bertemu dengan pelukis Ngurah Pemecutan dari Bali. Kebetulan dia bertanya pada saya sendiri. Kami dua masuk kedalam untuk melihat lukisan saya. Orang itu mellihat-lihat lukisan saya. Lalu dia pesan. Ngurah, kamu harus tetap bandel ya. Lukisan seperti ini belum ada yang punya. Kamu harus tetap bandel. Bandel terus. Jangan berhenti,” tuttur Ngurah meniruhkan pernyataan Arismunandar yang juga kakak kandung Wismoyo Arismunandar, mantan Ketua Koni.

Saat ini Ngurah Pemecutan sudah menghasilkan lebih dari 600 lukisan dengan berbagai objek yang dipajang di Museum Sidik Jari, Jalan Hayam Wuruk 175 Denpasar.

Bahwa ilmu melukis milik Ngurah Pemecutan bukan hanya miliknya sendiri. Milik semua orang, karna setiap manusia memiliki ujung jari. Tentukan arah hidupmu berawal dari ujung jari. Disanalah engkau menemukan arti guratan hidup, termasuk pembaca blog ini. So, jangan sia-siakan ujung jarimu, walau kotor sekalipun.  (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

katakan yang sejujurnya apa yang engkau pikirkan tentang tulisan ini