Senin, 26 Agustus 2013

KUTA PANTAI SEJUTA SAMPAH


walau banyak sampah turis tetap menikmati//doc.amaboro


Pantai Kuta memang terkenal. Terkenal karena banyak dikunjungi wisatawan baik asing maupiun domestic. Karena Pantai Kuta selalu penuh sesak pengunjung maka tak heran Pantai ini digelar sebagai Pantai sejuta umat. Sayangnya, bukan hanya itu saja. Menjelang musim hujan kuta kedatangan kunjungan tamu istimewa. Sampah. Sampah kiriman menjadi tamu istimewa di musim hujan. Tak heran pula bila Pantai Kuta pun di gelar sebagai pantai sejuta sampah.

I Putu Eka Merthawan, Kepala Dinas Kebersihan dan pertamanan (DKP) Kabupaten Badung dibuat pusing dengan sampah kiriman yang menjadi tamu istimewa di Pantai Kuta. Betapa tidak Pantai Kuta yang menjadi kampung turis dicemari dengan sampah. Bukan karena sampah yang dibuang sembarang.
Bukan pula karena petugas kebersihan dari DKP yang tak bekerja. Tetapi ini karena sampah kiriman. Sampah musiman yang menjadi tamu istimewa. Sungguh sebuah targedi musiman yang cukup mencoreng nama besar Kuta sebagai Pantainya para Turis asing.

Ibarat sampah itu manusia. Naïf memang. Bahwa, sampah yang dikirim tahun ini meningkat dratsis dari musim hujan tahun lalu. Ini ibarat manusia, seyiap musim hujan mungkin sampah ini saling mengajak untuk mengunjungi Pantai Kuta.  buktinya, jumlah sampah kiriman ini semamkin meningkat.

"Jumlah sampah kiriman saat ini lebih banyak dibandingkan dua tahun lalu. Sampah yang terkumpul sekarang sekitar 50 ton per hari sedangkan periode sama 2011 sebanyak 30 ton," kata Kepala DKP Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan.

alat berat sedang mengevakuasi sampah kiriman//doc.amaboro
Luar biasa. 50 ton sampah mengunjungi Kuta tahun ini. Meningkat dua kali limat dari periode yang sama tahun lalu, yakni 20-30 ton. Tak pelak petugas pembersih pantaipun lelah membersihkan sampah. Tugas yang cukup berat bagi DKP Kabupaten Badung, apalagi kondisi sampah tersebut mengandung air serta pasir sehingga menguras tenaga para pekerja untuk membersihkan.

Memang bukan berita baru soal sampah menumpuk di Pantai Kuta saat musim Hujan. Pihak DKP pun hanya pasrah seraya menurunkan petugas untuk membersihkan. Sejak pecan lalu sampah kiriman terus menumpuk dan mengotori kawasan pantai yang tersohor sampai ke ujung dunia itu.

Walau banyak petugas dikerahkan. Fasilitas poengangkut dan pengeruk sampah diturunkan. Status siagapun diberlakukan. Siaga IV saat ini. Siaga untuk waspada sekaligus menyiapkan puluhan personel dan peralatan terkait sampah kiriman dari tengah laut ke Pantai Kuta karena statusnya dinyatakan siaga IV.

"Status kawasan Pantai Kuta saat ini kami nyatakan siaga IV, mengingat jumlah sampahnya yang terlalu banyak," tutur Eka Merthawan.

Saat ini sebanyak 21 orang petugas kebersihan disiagakan untuk bertugas membersihkan sampah tersebut supaya kebersihan di Pantai Kuta tetap terjaga. Dia mengatakan, selain petugas disiapkan pula lima alat berat dengan delapan truk pengangkut sampah yang digunakan untuk mengangkut sampah berupa kayu, daun, dan plastik itu.

"Kami juga menyiagakan 100 truk cadangan guna mengangkut sampah kiriman tersebut," ujarnya. Sampah yang dikumpulkan itu nantinya diangkut ke Tempat Penampungan Sampah Akhir (TPA) Suwung, Denpasar. Apabila tidak bisa maka ditampung di tempat penampungan sampah sementara yang ada.

Catatan dari November 2012 sampai 24 Januari 2013 jumlah sampah yang dibersihkan di Pantai Kuta sebanyak 5.000 ton. Eka Merthawan mengaku tidak mengetahui penyebab jumlah sampah tersebut bisa lebih banyak sekarang. Hanya bias mengelus dada sambil berpikir keras mengatasi sampah ini.

Terasa lelah, tetapi tetap saja belum mampu menyelesaikan persaoalan ini sejak sepekan terakhir. Sampah masih menumpuk. Bahkan masyarakat dan wisatawanpun dikerahkan untuk membersihkan pantai.

Tenaga terkuras. Lelah mencari solusi tetapi demi Badung-Mangupura sebagai kawasan bisnis dan pariwisata internasional, Eka Merthawan tak pernah mengeluh, sembari memberi komit, selagi masih ada napas tak pernah lelah mengurus sampah, walau itu sampah kiriman.#sandrowangak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

katakan yang sejujurnya apa yang engkau pikirkan tentang tulisan ini