Sabtu, 14 September 2013

SEBAB TAK PATUT LARUT

terlalu larut, malam memanjat separu
secangkir Kopi pahit, malam pun bisu
patut mencuri puisi, dari hati
lalu kulamari,malam ini

pada secangkir kopi
mengulum manis hatimu
pada segelas kopi
bincang aku-cinta-kau

bahwa
merasa
kita terjaga pada cinta

ada bekas macam-macam
terus menjadi rahasia kenangan
karena hidup itu, bagaimana kita memilah kenangan

bermula dari janji secangkir kopi
saat kau pilihkan aku kopi hitam pekat
membuatku terikat
membaca bekas bibirmu pada segelas kopi

bekas bibirmu tak berbatas
lahap kubaca larut habis
bahwa kopi kian nikmat
bila perlahan diseruput

ini tentang kita
aku, kau-cinta
taburkan kopi dengan tiga sendok gula
agar kita gila
sebab cinta memang gila

tetapi ibarat kopi
nikmat bila diseruput perlahan perlahan
juga dengan cinta ini
dirasakan perlahan perlahan

antara kopi atau cinta
kopi ditabur gula
cinta dilumur rindu

aduk perlahan
ingat dulu aku mendekatimu, juga perlahan
katakan perlahan bila sudah cukup

tetapi sekali lagi
ibarat secangkir kopi
perlahan perlahan terasa nikmat
sampai di dasar cangkir, nikmat..!

kau, cinta-aku
perlahan perlahan
sampai didasar hatimu

ketika
kopi yang kau suguhkan nikmat terasa
sebab gula tak patut larut seluruhnya
ketika
nyata cipta rasa cinta
rindu tak harus larut seutuhnya

perlahan perlahan saja cinta ini
seperti kau-aku menikmati kopi
kopi hitam legam
juga malam malam

terlalu larut, malam memanjat separu
tak seutuhnya gula terlarut 
agar kopi tetap terasa nikmat

patut mencuri puisi, dari hati
lalu kulamari,malam ini
agar cinta tetap terlamar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

katakan yang sejujurnya apa yang engkau pikirkan tentang tulisan ini